Disko
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

INTELIJEN NEGARA

Go down

INTELIJEN NEGARA Empty INTELIJEN NEGARA

Post by putih22 Thu Jun 18, 2015 5:58 am

INTELIJEN NEGARA

INTELIJEN NEGARA 6BiIN4M

#TOLAKSUTIYOSO #SELAMATKANRI #SELAMATKANINTELIJEN

Intelijen adalah panca indera Negara, peran intelijen sangat vital bagi berfungsinya sebuah Negara. Kerusakan pada sistem intelijen dapat menyebabkan kekacauan kepada Negara. Negara tidak dapat lagi mengetahui atau mengenali Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) kepadanya. Dalam era globalisasi dan digitalisasi ATHG sangat kompleks, tidak dapat lagi diditeksi dengan cara tradisional. Seorang atau petugas intelijen harus memiliki pengetahuan yang komprehensif soal kondisi politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Kondisi yang perlu diketahui bukan hanya persoalan dalam negeri namun juga situasi dunia secara keseluruhan. Apa yang terjadi dibelahan Negara lain akan berdampak pada Negara kita. Semisal perlambatan pertumbuhan ekonomi di Cina berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi RI yang akan meningkatkan jumlah pengangguran di tengah mahalnya harga-harga dapat menimbulkan protes-protes yang berdampak pada kekacauan.

Meningkatnya eskalasi radikalisme di Timteng dapat berdampak pada meningkatnya tingkat radikalisme di RI sebab hubungan keagamaan warga RI dengan masyarakat Timteng sangat dekat. Ada pertautan jaringan Ulama Timteng dan RI dan jelas ada keterkaitan jaringan radikalisme. Para pejuang radikal sudah tak lagi berperang dengan cara konvensional, namun sudah menggunakan sistem hybrid dan cyber war.

Model taktik pengintaian atau spying juga tak dapat dilakukan dengan model pengintaian intelijen tembur (Combat Intelligent) yang bekerja mengetahui jumlah musuh, lokasi, dll. Era digital peperangan dilakukan secara hybrid, paduan perang digital social media, propaganda media, perang senjata biologi, perang satelit, dan perang proxy.

Saat ini, Presiden mengajukan calon tunggal Kepala Badan Intelijen Negara yaitu Letnan Jenderal (Purn) Sutiyoso. Kemampuan Sutiyoso diragukan, karena dia hanya mendapatkan sekolah intelijen tempur (Combat Intelligent). Sutiyoso tidak pernah mengecap pengalaman di intelijen strategis. Tak ada data menunjukan dia pernah bertugas di BAIS atau BIN. Sisi lain pengetahuan Sutiyoso selepas bertugas di TNI adalah dalam ruang lingkup regional yaitu menjadi Gubernur.

Dia fasih tatkala berbicara DKI, menyangkut Bus Way, MRT, atau penggusuran. Taksanomi pikiran Sutiyoso juga masih dalam ruang lingkup regional. Hal itu dapat ditracking ketika dia mencalonkan diri sebagai Presiden pada tahun 2008 yang berakhir gagal total dan jadi calonpun gagal, dia tak mampu menunjukan visi negarawan yang mempunyai kapasitas pengetahuan nasional dan global.

Pengetahuan Sutiyoso sangat taktis. Sedangkan information gathering yang diberikan BIN kepada Presiden sebagai single user adalah ATHG secara menyeluruh baik itu regional, nasional, maupun internasional. Sejauh ini Sutiyoso belum pernah bicara visi misinya ketika menjadi Kepala BIN. Sutiyoso berkata saya pelajari dulu, belajar membutuhkan waktu, kemudian dia harus adaptasi karena dari luar yang belum pernah di BIN. Semestinya tak ada jeda waktu, karena dinamika ATHG sangat cepat. Pendadakan strategis dapat dilakukan hanya dalam satu hari satu malam dan Negara kita runtuh.

Posisi Sutiyoso sebagai Ketua Umum Partai menunjukan dia terkungkung dalam situasi parsial. Politisi terbiasa terkungkung dalam kepentingan politik sesaat dan sempit mengejar kekuasaan. Apalagi aroma bagi-bagi kekuasaan partai pendukung Jokowi dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) sangat kental. Janganlah pertajam fragmentasi bangsa dalam kotak-kotak jurang pemisah politik kepentingan kekuasaan. Kepala Badan Intelijen Negara haruslah seorang negarawan yang sepenuhnya mementingkan keamanan dan keselamatan Negara. Sutiyoso yang terkenal Mata Duitan itu memang sejak lama mengincar BIN, karena anggaran BIN saat ini yang sangat besar tanpa control dari KPK.

Dalam soal track record kelayakan sebagai pejabat Negara sesuai janji kampanye Jokowi-JK, Sutiyoso dapat dikatakan tidak clean and clear. Tercatat Sutiyoso masih tersangka dalam peristiwa penyerbuan 27 Juli 1996 ke DPP PDIP yang ketua umumnya Megawati. Selain itu, dia juga masih tersangka kasus pelanggaran waktu kampanye Pileg 2014. Sebenarnya Sutiyoso lebih parah dari Budi Gunawan. Budi Gunawan telah menang pra peradilan sedangkam Sutiyoso belum jelas.

Kenapa Jokowi angkat calon bermasalah? Kemana janji Nawa Citanya? Jangan intelijen digunakan kembali untuk melakukan represi kepada rakyat di tengah keterpurukan ekonomi rakyat.

Komisi I DPR RI dapat menguji kelayakan dan kepatutan Sutiyoso sebagai calon Kepala BIN dan menguji taksanomi pikiran Sutiyoso, apakah dia mampu menjabarkan ATHG berdasarkan peta regional, nasional, dan internasional. Strategi yang diterapkannya harus tepat dan cepat serta bersifat akademik, sehingga dapat dilaksanakan secara sistemik. Tidak asal saja dengan pikiran awami yang pandir.

Ayo Selamatkan RI!

putih22
New Member
New Member

Posts : 16
Reputation : 48
Reputation : 1
Join date : 2015-04-10

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum